Ingredients
Sejarah Mushrooms/Jamur
Jamur mulai dikenal sebagai bahan pangan sejak 3.000 tahun lalu. Saat itu, jamur digunakan sebagai hidangan populer bagi para raja di Mesir. Masyarakat umum pada masa itu dilarang mengonsumsi jamur karena ketersediaannya masih terbatas.
Berkat kelezatannya, jamur tiram diabadikan dalam bentuk relief di salah satu bagian gereja Prague Castle di Saint Vitus Cathedral di kota Praha. Relief ini dibuat tahun 925 SM, bercerita mengenai ratu pertama yang menganut agama Nasrani. Keluarga kerajaan merayakannya dengan menikmati kelezatan hidangan jamur tiram.
Jamur juga dikonsumsi untuk pengobatan herbal bagi para raja dan bangsawan di negeri Cina pada masa Dinasti Shu atau sekitar 2.400 tahun lalu. Jamur yang digunakan saat itu adalah jamur ling zhi. Selain jamur ling zhi, jamur kuping juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal.
Beberapa bangsa di dunia seperti Yunani, Rusia, dan Meksiko percaya bahwa mengonsumsi jamur dapat memberikan kekuatan super. Jamur yang mereka konsumsi umumnya diperoleh dari kayu-kayu lapuk saat pergantian musim.
Masyarakat Cina sejak 200—300 tahun lalu merupakan pelopor budi daya jamur konsumsi dan jamur yang berkhasiat obat. Budi daya jamur kemudian berkembang ke Korea, Myanmar, Jepang, Taiwan, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. Budi daya jamur merang di Cina sudah dimulai sebelum abad ke-18. Jamur merang diintroduksi ke Filipina, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lainnya oleh pedagang Cina sekitar tahun 1932—1935.
Perancis menjadi pelopor budi daya jamur kancing (champignon) pada awal abad ke-20 dengan menggunakan teknologi mutakhir, disusul Cina, Taiwan, Vietnam, dan Filipina. Pada saat itu budi daya jamur tiram sudah populer di Cina, meskipun produk yang dihasilkan belum dalam jumlah besar. Budi daya jamur tiram juga berkembang di Jepang, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.
Jamur shiitake merupakan jenis jamur yang sangat populer di Cina. Jamur ini mulai dibudidayakan sejak zaman Dinasti Ming (1368—1664 SM). Pada masa itu, jamur tersebut dipercaya sebagai makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Itulah sebabnya shiitake banyak diolah menjadi pil, kapsul, dan serbuk. Bagian shiitake yang dianggap paling berkhasiat adalah tudung dan pangkal batangnya. Produksi jamur shiitake secara massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940-an.
Menurut sejarah Cina, jamur ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong, yang dijuluki sebagai petani suci (holy farmer) . Seng Nong menyatakan, kriteria unggul dari sebuah tanaman obat, yaitu tidak menimbulkan efek samping meski dikonsumsi dalam jangka panjang. Pada zaman Dinasti Shu atau sekitar 2.400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para raja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, populasi jamur ling zhi masih langka. Kaisar Shih Huang Ti, pendiri Tembok Besar Cina, juga menggunakan jamur ling zhi sebagai
obat untuk hidup abadi. Sejak 1971 seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Yukio Naoi, mulai membudidayakan ling zhi . Melalui eksperimennya, ia berhasil menemukan cara budi daya ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu lapuk.
Awalnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan ketersediaan alami. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang diperoleh sangat terbatas dan hanya tersedia pada musim tertentu. Di negara tropis seperti Indonesia, jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Inisiatif untuk membudidayakan jamur konsumsi muncul saat masyarakat menyadari kebutuhan terhadap jamur semakin meningkat, tetapi persediaan di alam semakin terbatas.
Jamur merang sebagai salah satu jamur konsumsi mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1955. Jamur champignon baru mulai dibudidayakan secara komersial di Indonesia sekitar tahun 1970. Kegiatan ini dilakukan oleh PT Mantrust yang membuka perkebunan jamur di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Awalnya bibit jamur diimpor dari Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Taiwan.
Pada saat itu, hampir sebagian besar hasil budi daya diekspor ke luar negeri dalam bentuk kalengan. Setelah jamur champignon, baru kemudian tahun 1990 jamur kuping dan jamur shiitake ramai dibudidayakan sebagai komoditas bernilai jual tinggi.
Di Indonesia, budi daya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani tahun 1988, khususnya pada petani di Cisarua, Jawa Barat. Pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, petani bunga, peternak ayam, dan peternak sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri skala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai “gudang jamur” di dunia.
Dari sekian banyak jenis jamur pangan, jamur merang salah satu yang paling banyak dibudidayakan petani. Alasannya, karena lebih mudah dibudidayakan dan siklus hidupnya lebih pendek, yakni hanya satu bulan. Menurut data Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI) bahwa produksi jamur merang mendominasi 55—60% dari total produksi jamur nasional. Jamur tersebut banyak dibudidayakan di sentra penanaman padi seperti di Karawang, Jawa Barat, karena jamur ini menggunakan merang sisa panen padi sebagai media tanamnya.
Tahun 1980-an, produksi jamur merang di kawasan Bekasi dan Karawang telah berkembang dengan cukup baik. Sayangnya, saat itu sistem produksi dan pemasarannya belum dikembangkan dengan baik sehingga pada tahun 1990-an produksinya sempat merosot.
Berkat kelezatannya, jamur tiram diabadikan dalam bentuk relief di salah satu bagian gereja Prague Castle di Saint Vitus Cathedral di kota Praha. Relief ini dibuat tahun 925 SM, bercerita mengenai ratu pertama yang menganut agama Nasrani. Keluarga kerajaan merayakannya dengan menikmati kelezatan hidangan jamur tiram.
Jamur juga dikonsumsi untuk pengobatan herbal bagi para raja dan bangsawan di negeri Cina pada masa Dinasti Shu atau sekitar 2.400 tahun lalu. Jamur yang digunakan saat itu adalah jamur ling zhi. Selain jamur ling zhi, jamur kuping juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal.
Beberapa bangsa di dunia seperti Yunani, Rusia, dan Meksiko percaya bahwa mengonsumsi jamur dapat memberikan kekuatan super. Jamur yang mereka konsumsi umumnya diperoleh dari kayu-kayu lapuk saat pergantian musim.
Masyarakat Cina sejak 200—300 tahun lalu merupakan pelopor budi daya jamur konsumsi dan jamur yang berkhasiat obat. Budi daya jamur kemudian berkembang ke Korea, Myanmar, Jepang, Taiwan, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. Budi daya jamur merang di Cina sudah dimulai sebelum abad ke-18. Jamur merang diintroduksi ke Filipina, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lainnya oleh pedagang Cina sekitar tahun 1932—1935.
Perancis menjadi pelopor budi daya jamur kancing (champignon) pada awal abad ke-20 dengan menggunakan teknologi mutakhir, disusul Cina, Taiwan, Vietnam, dan Filipina. Pada saat itu budi daya jamur tiram sudah populer di Cina, meskipun produk yang dihasilkan belum dalam jumlah besar. Budi daya jamur tiram juga berkembang di Jepang, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.
Jamur shiitake merupakan jenis jamur yang sangat populer di Cina. Jamur ini mulai dibudidayakan sejak zaman Dinasti Ming (1368—1664 SM). Pada masa itu, jamur tersebut dipercaya sebagai makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Itulah sebabnya shiitake banyak diolah menjadi pil, kapsul, dan serbuk. Bagian shiitake yang dianggap paling berkhasiat adalah tudung dan pangkal batangnya. Produksi jamur shiitake secara massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940-an.
Menurut sejarah Cina, jamur ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong, yang dijuluki sebagai petani suci (holy farmer) . Seng Nong menyatakan, kriteria unggul dari sebuah tanaman obat, yaitu tidak menimbulkan efek samping meski dikonsumsi dalam jangka panjang. Pada zaman Dinasti Shu atau sekitar 2.400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para raja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, populasi jamur ling zhi masih langka. Kaisar Shih Huang Ti, pendiri Tembok Besar Cina, juga menggunakan jamur ling zhi sebagai
obat untuk hidup abadi. Sejak 1971 seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Yukio Naoi, mulai membudidayakan ling zhi . Melalui eksperimennya, ia berhasil menemukan cara budi daya ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu lapuk.
Awalnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan ketersediaan alami. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang diperoleh sangat terbatas dan hanya tersedia pada musim tertentu. Di negara tropis seperti Indonesia, jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Inisiatif untuk membudidayakan jamur konsumsi muncul saat masyarakat menyadari kebutuhan terhadap jamur semakin meningkat, tetapi persediaan di alam semakin terbatas.
Jamur merang sebagai salah satu jamur konsumsi mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1955. Jamur champignon baru mulai dibudidayakan secara komersial di Indonesia sekitar tahun 1970. Kegiatan ini dilakukan oleh PT Mantrust yang membuka perkebunan jamur di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Awalnya bibit jamur diimpor dari Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Taiwan.
Pada saat itu, hampir sebagian besar hasil budi daya diekspor ke luar negeri dalam bentuk kalengan. Setelah jamur champignon, baru kemudian tahun 1990 jamur kuping dan jamur shiitake ramai dibudidayakan sebagai komoditas bernilai jual tinggi.
Di Indonesia, budi daya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani tahun 1988, khususnya pada petani di Cisarua, Jawa Barat. Pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, petani bunga, peternak ayam, dan peternak sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri skala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai “gudang jamur” di dunia.
Dari sekian banyak jenis jamur pangan, jamur merang salah satu yang paling banyak dibudidayakan petani. Alasannya, karena lebih mudah dibudidayakan dan siklus hidupnya lebih pendek, yakni hanya satu bulan. Menurut data Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI) bahwa produksi jamur merang mendominasi 55—60% dari total produksi jamur nasional. Jamur tersebut banyak dibudidayakan di sentra penanaman padi seperti di Karawang, Jawa Barat, karena jamur ini menggunakan merang sisa panen padi sebagai media tanamnya.
Tahun 1980-an, produksi jamur merang di kawasan Bekasi dan Karawang telah berkembang dengan cukup baik. Sayangnya, saat itu sistem produksi dan pemasarannya belum dikembangkan dengan baik sehingga pada tahun 1990-an produksinya sempat merosot.
Kandungan nutrisi dari jamur yang dapat membantu mencegah penyakit, antara lain:
- Vitamin B.
- Asam folat sebagai salah satu jenis vitamin B di dalam jamur ini dapat memengaruhi serta memperbaiki proses sintesa DNA, sehingga mampu mencegah mutasi gen penyebab kanker. Sementara, kandungan kolin dalam jamur dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, gerakan otot, serta kemampuan belajar dan daya ingat. Nutrisi ini juga dapat membantu penyerapan lemak dan mengurangi peradangan kronis pada tubuh.
- Vitamin C.
Bersama dengan serat dan kalium, kandungan vitamin C mampu menjaga kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah jantung. Ini terjadi karena senyawa ini menjaga tekanan darah seluruh tubuh termasuk jantung. Tekanan darah yang baik ikut menyehatkan jantung.
- Vitamin D.
Jamur mengandung vitamin D yang memiliki andil dalam pengaturan siklus pertumbuhan sel, sehingga dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
- Selenium.
Jamur mengandung salah satu jenis mineral yaitu selenium. Mineral ini dapat memengaruhi fungsi enzim hati dan membantu detoksifikasi zat-zat yang dapat menyebabkan kanker. Selenium juga dapat mencegah peradangan, sekaligus menurunkan tingkat pertumbuhan tumor. Dan lagi, selenium dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
- Serat pangan.
Kandungan serat tinggi pada jamur dapat membantu menekan tingkat gula darah, lipid, serta tingkat insulin pada penderita diabetes. Serat pangan juga dapat bermanfaat dalam sistem pencernaan, yang mampu mengurangi nafsu makan sekaligus membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Berikut adalah manfaat mengonsumsi jamur secara rutin bagi kesehatan tubuh Anda seperti
Sumber vitamin D
Sama seperti tubuh manusia, jamur juga akan memproduksi vitamin D ketika terkena sinar matahari. Bahkan ketika mengonsumsi ekstrak jamur kancing maka Anda akan mendapatkan nutrisi vitamin D2 dan D3.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jamur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan cara meningkatkan produksi protein dan antivirus yang bermanfaat untuk melindungi sel tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. Jamur juga mampu meningkatkan kesehatan sel dendritik yang ada di dalam sumsum tulang Anda untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari invasi mikroba.
Sumber antioksidan
Jamur merupakan sumber antioksidan yang baik. Zat antioksidan seperti selenium bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh dari gangguan kesehatan yang mampu menyebabkan penyakit kronis.
Mengontrol berat badan
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda dapat mencoba mengganti konsumsi daging dengan jamur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi jamur maka dapat menunjukkan perbaikan dalam komposisi tubuh seperti pengurangan lingkar pinggang dan penurunan berat badan.
Melawan kanker
Jamur adalah makanan alami yang mampu melawan kanker. Mengonsumsi jamur secara teratur dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara. Selain itu jamur shitake juga dikenal mampu menghambat pertumbuhan tumor.
Itulah beberapa manfaat penting jamur untuk kesehatan tubuh Anda. Namun jamur juga membutuhkan kecermatan dalam pemilihan dan pengolahannya. Oleh karena itu sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda perlu berhati-hati.
Sama seperti tubuh manusia, jamur juga akan memproduksi vitamin D ketika terkena sinar matahari. Bahkan ketika mengonsumsi ekstrak jamur kancing maka Anda akan mendapatkan nutrisi vitamin D2 dan D3.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jamur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan cara meningkatkan produksi protein dan antivirus yang bermanfaat untuk melindungi sel tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. Jamur juga mampu meningkatkan kesehatan sel dendritik yang ada di dalam sumsum tulang Anda untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari invasi mikroba.
Sumber antioksidan
Jamur merupakan sumber antioksidan yang baik. Zat antioksidan seperti selenium bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh dari gangguan kesehatan yang mampu menyebabkan penyakit kronis.
Mengontrol berat badan
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda dapat mencoba mengganti konsumsi daging dengan jamur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi jamur maka dapat menunjukkan perbaikan dalam komposisi tubuh seperti pengurangan lingkar pinggang dan penurunan berat badan.
Melawan kanker
Jamur adalah makanan alami yang mampu melawan kanker. Mengonsumsi jamur secara teratur dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara. Selain itu jamur shitake juga dikenal mampu menghambat pertumbuhan tumor.
Itulah beberapa manfaat penting jamur untuk kesehatan tubuh Anda. Namun jamur juga membutuhkan kecermatan dalam pemilihan dan pengolahannya. Oleh karena itu sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda perlu berhati-hati.
Krakter Jamur :
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Karakteristik
Minyak zaitun adalah lemak cair yang diperoleh dari buah zaitun (buah Olea europaea; keluarga Oleaceae), tanaman pohon tradisional dari Cekungan Mediterania. Minyak diproduksi dengan menekan zaitun utuh. Ini biasa digunakan dalam masakan, baik untuk menggoreng atau sebagai saus salad. Ini juga digunakan dalam kosmetik, farmasi, dan sabun, dan sebagai bahan bakar untuk lampu minyak tradisional, dan memiliki kegunaan tambahan dalam beberapa agama. Ada bukti terbatas tentang kemungkinan manfaat kesehatannya. Zaitun adalah salah satu dari tiga tanaman pangan inti dalam masakan Mediterania; dua lainnya adalah gandum dan anggur.
Pohon zaitun telah tumbuh di sekitar Mediterania sejak 8 milenium SM. Spanyol adalah produsen minyak zaitun terbesar, diikuti oleh Italia dan Yunani. Namun, konsumsi per kapita tertinggi di Yunani, diikuti oleh Spanyol, Italia, dan Maroko. Konsumsi di Amerika Utara dan Eropa Utara jauh lebih sedikit, tetapi terus meningkat.
Komposisi minyak zaitun bervariasi dengan kultivar, ketinggian, waktu panen dan proses ekstraksi. Ini terutama terdiri dari asam oleat (hingga 83%), dengan jumlah yang lebih kecil dari asam lemak lainnya termasuk asam linoleat (hingga 21%) dan asam palmitat (hingga 20%). Minyak zaitun extra virgin diperlukan untuk tidak memiliki lebih dari 0,8% keasaman gratis dan dianggap memiliki karakteristik rasa yang menguntungkan.
Pohon zaitun telah tumbuh di sekitar Mediterania sejak 8 milenium SM. Spanyol adalah produsen minyak zaitun terbesar, diikuti oleh Italia dan Yunani. Namun, konsumsi per kapita tertinggi di Yunani, diikuti oleh Spanyol, Italia, dan Maroko. Konsumsi di Amerika Utara dan Eropa Utara jauh lebih sedikit, tetapi terus meningkat.
Komposisi minyak zaitun bervariasi dengan kultivar, ketinggian, waktu panen dan proses ekstraksi. Ini terutama terdiri dari asam oleat (hingga 83%), dengan jumlah yang lebih kecil dari asam lemak lainnya termasuk asam linoleat (hingga 21%) dan asam palmitat (hingga 20%). Minyak zaitun extra virgin diperlukan untuk tidak memiliki lebih dari 0,8% keasaman gratis dan dianggap memiliki karakteristik rasa yang menguntungkan.
History
Sejarah dan perdagangan
Pohon zaitun dan produksi minyak di Mediterania Timur dapat ditelusuri ke arsip-arsip negara kuno Ebla (2600–2240 SM), yang terletak di pinggiran kota Suriah Aleppo. Di sini beberapa lusin dokumen bertanggal 2400 SM menggambarkan tanah raja dan ratu. Ini milik perpustakaan tablet tanah liat yang dipelihara dengan sempurna karena telah dipanggang di api yang menghancurkan istana. Sumber selanjutnya adalah sering menyebutkan minyak di Tanakh. Dinasti Mesir sebelum tahun 2000 SM mengimpor minyak zaitun dari Kreta, Suriah, dan Kanaan, dan minyak adalah barang penting perdagangan dan kekayaan. Sisa-sisa minyak zaitun telah ditemukan di kendi lebih dari 4.000 tahun di sebuah makam di pulau Naxos di Laut Aegea. Sinuhe, orang Mesir yang tinggal di utara Kanaan sekitar tahun 1960 SM, menulis tentang pohon zaitun yang melimpah.
Selain makanan, minyak zaitun telah digunakan untuk ritual keagamaan, obat-obatan, sebagai bahan bakar dalam lampu minyak, pembuatan sabun, dan aplikasi perawatan kulit. Bangsa Minoa menggunakan minyak zaitun dalam upacara keagamaan. Minyak menjadi produk utama peradaban Minoan, di mana ia dianggap telah mewakili kekayaan. Minyak zaitun, produk multi-tujuan Yunani Mycenaean (sekitar 1600–1100 SM) pada waktu itu, adalah ekspor utama. Pohon zaitun yang tumbuh mencapai kota Iberia dan Etruscan sebelum abad ke-8 SM melalui perdagangan dengan Fenisia dan Carthage, kemudian disebarkan ke Southern Gaul oleh suku-suku Celtic selama abad ke-7 SM.
Ekstraksi minyak pertama yang tercatat diketahui dari Alkitab Ibrani dan terjadi selama Eksodus dari Mesir, diduga selama abad ke-13 SM. Selama waktu ini, minyak itu diperoleh melalui perasan tangan buah dan disimpan dalam wadah khusus di bawah penjagaan para pendeta. Sebuah pabrik komersial untuk penggunaan minyak non-sakramental telah digunakan di konfederasi suku dan kemudian pada tahun 1000 SM, di Levant, sebuah wilayah yang terdiri dari Libanon, Israel dan Palestina sekarang. Lebih dari 100 penekanan zaitun telah ditemukan di Tel Miqne (Ekron), salah satu dari lima kota utama dari Alkitab Filistin. Tekanan ini diperkirakan memiliki output antara 1.000 hingga 3.000 ton minyak zaitun per musim.
Banyak tekanan kuno masih ada di wilayah Mediterania Timur, dan beberapa penanggalan pada periode Romawi masih digunakan hingga sekarang.
Minyak zaitun umum digunakan pada masakan Yunani dan Romawi kuno. Menurut Herodotus, Apollodorus, Plutarch, Pausanias, Ovid dan sumber lainnya, kota Athena memperoleh namanya karena orang Atena menganggap minyak zaitun penting, lebih memilih persembahan Dewi Athena (pohon zaitun) daripada persembahan Poseidon (mata air dari air asin mengalir keluar dari tebing). Spartan dan orang Yunani lainnya menggunakan minyak untuk menggosok diri mereka saat berolahraga di gymnasia. Dari permulaannya pada awal abad ke-7 SM, penggunaan kosmetik minyak zaitun dengan cepat menyebar ke semua negara kota Hellenic, bersama dengan pelatihan atlet telanjang, dan berlangsung hampir seribu tahun meskipun dengan biaya besar. Minyak zaitun juga populer sebagai bentuk pengendalian kelahiran; Aristoteles dalam bukunya History of Animals merekomendasikan penerapan campuran minyak zaitun yang dikombinasikan dengan minyak cedar, salep timah, atau salep kemenyan ke leher rahim untuk mencegah kehamilan. Pohon zaitun ditanam di seluruh cekungan Mediterania selama evolusi Republik Romawi dan Kekaisaran. Menurut sejarawan Pliny the Elder, Italia memiliki "minyak zaitun yang sangat baik dengan harga yang wajar" pada abad ke-1— "yang terbaik di Mediterania", katanya.
Pentingnya dan jaman dahulu minyak zaitun dapat dilihat pada fakta bahwa kata minyak bahasa Inggris berasal dari c. 1175, minyak zaitun, dari Anglo-Fr. dan O.N.Fr. olie, dari O.Fr. oile (12c., Mod.Fr. huile), dari L. oleum "minyak, minyak zaitun" (lih. Ini. olio), dari Gk. elaion "pohon zaitun", yang mungkin telah dipinjam melalui jaringan perdagangan dari penggunaan Semitic Phoenician dari el'yon yang berarti "superior", mungkin dalam perbandingan yang diakui dengan lemak nabati atau hewani lain yang tersedia pada saat itu. Robin Lane Fox menunjukkan bahwa pinjaman Latin dari Yunani elaion untuk minyak (Latin oleum) itu sendiri merupakan penanda untuk meningkatkan varietas Yunani dari minyak zaitun yang memproduksi, sudah ada di Italia sebagai bahasa Latin terbentuk, dibawa oleh pedagang Euboean, yang kehadirannya di Latium adalah ditandai oleh sisa-sisa gerabah khas mereka, dari pertengahan abad ke-8.
Pentingnya dan jaman dahulu minyak zaitun dapat dilihat pada fakta bahwa kata minyak bahasa Inggris berasal dari c. 1175, minyak zaitun, dari Anglo-Fr. dan O.N.Fr. olie, dari O.Fr. oile (12c., Mod.Fr. huile), dari L. oleum "minyak, minyak zaitun" (lih. Ini. olio), dari Gk. elaion "pohon zaitun", yang mungkin telah dipinjam melalui jaringan perdagangan dari penggunaan Semitic Phoenician dari el'yon yang berarti "superior", mungkin dalam perbandingan yang diakui dengan lemak nabati atau hewani lain yang tersedia pada saat itu. Robin Lane Fox menunjukkan bahwa pinjaman Latin dari Yunani elaion untuk minyak (Latin oleum) itu sendiri merupakan penanda untuk meningkatkan varietas Yunani dari minyak zaitun yang memproduksi, sudah ada di Italia sebagai bahasa Latin terbentuk, dibawa oleh pedagang Euboean, yang kehadirannya di Latium adalah ditandai oleh sisa-sisa gerabah khas mereka, dari pertengahan abad ke-8.
Nutrisi
Olive oil
| |
Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
| |
3,699 kJ (884 kcal)
| |
0 g
| |
100 g
| |
14 g
| |
73 g
| |
11 g
0.8 g
9.8 g
| |
0 g
| |
(%DV)†
Qty
| |
(93%)
14 mg
| |
(57%)
60 μg
| |
(4%)
0.56 mg
| |
| |
†Percentages are roughly approximated usingUS recommendations for adults.Source: USDA Nutrient Database
|
Efek pada Kesehatan
Konsumsi minyak zaitun dianggap mempengaruhi kesehatan kardiovaskular. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa proporsi lemak tak jenuh tunggal yang lebih tinggi dalam makanan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Ada bukti awal bahwa konsumsi minyak zaitun secara teratur dapat menurunkan risiko semua penyebab kematian dan beberapa penyakit kronis.
Dalam tinjauan ilmiah yang komprehensif oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) pada tahun 2011, klaim kesehatan pada minyak zaitun disetujui untuk perlindungan oleh polifenol terhadap oksidasi lipid darah, dan untuk kontribusi terhadap pemeliharaan kadar kolesterol LDL darah normal oleh mengganti lemak jenuh dalam diet dengan asam oleat (Peraturan Komisi (UE) 432/2012 16 Mei 2012). Hubungan sebab-akibat belum cukup ditetapkan untuk konsumsi minyak zaitun dan mempertahankan konsentrasi trigliserida darah yang normal (puasa), konsentrasi HDL-kolesterol darah normal, dan konsentrasi glukosa darah normal.
Sebuah meta-analisis 2011 menyimpulkan bahwa konsumsi minyak zaitun dapat memainkan peran protektif terhadap perkembangan semua jenis kanker, tetapi tidak dapat menjelaskan apakah efek menguntungkan adalah karena kandungan asam lemak tak jenuh tunggal minyak zaitun atau komponen polifenolnya.
Sebuah meta-analisis 2014 menyimpulkan bahwa peningkatan konsumsi minyak zaitun dikaitkan dengan penurunan risiko semua penyebab kematian, kejadian kardiovaskular dan stroke, sedangkan asam lemak tak jenuh tunggal dari hewan dan tumbuhan campuran tidak menunjukkan efek yang signifikan.
Di Amerika Serikat, produsen minyak zaitun dapat menempatkan klaim kesehatan terbatas berikut pada label produk:
Bukti ilmiah terbatas dan tidak konklusif menunjukkan bahwa makan sekitar 2 sdm. (23 g) minyak zaitun setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner karena lemak tak jenuh tunggal dalam minyak zaitun. Untuk mencapai kemungkinan manfaat ini, minyak zaitun adalah untuk menggantikan jumlah lemak jenuh yang sama dan tidak meningkatkan jumlah total kalori yang Anda makan dalam sehari.
Keputusan ini diumumkan 1 November 2004 setelah aplikasi ke FDA oleh produsen.
Fungsi
Kegunaan dalam Kuliner
Minyak zaitun adalah minyak goreng yang penting di negara-negara sekitar Mediterania, dan merupakan salah satu dari tiga tanaman pangan pokok masakan Mediterania, dua lainnya adalah gandum (seperti dalam pasta, roti, dan couscous) dan anggur, digunakan sebagai pencuci mulut buah dan anggur.
Minyak zaitun extra virgin banyak digunakan sebagai saus salad dan sebagai bahan dalam salad dressing. Itu juga digunakan dengan makanan untuk dimakan dingin. Jika tidak dikompromikan oleh panas, rasanya lebih kuat. Ini juga bisa digunakan untuk menumis.
Ketika minyak zaitun extra virgin dipanaskan di atas 210–216 ° C (410–421 ° F), tergantung pada kadar asam lemak bebasnya, partikel yang tidak dimurnikan dalam minyak dibakar. Ini menyebabkan rasa memburuk. Juga, kebanyakan konsumen tidak menyukai rasa minyak zaitun extra virgin yang diucapkan untuk makanan yang digoreng. Minyak zaitun olahan cocok untuk digoreng. Memilih minyak zaitun yang ditekan dingin bisa sama dengan memilih anggur. Rasa minyak ini sangat bervariasi dan minyak tertentu mungkin lebih cocok untuk hidangan tertentu.
Minyak segar, yang tersedia di daerah penghasil minyak, rasanya berbeda dari minyak yang lebih tua yang tersedia di tempat lain. Belakangan, minyak memburuk dan menjadi basi. Minyak satu tahun mungkin masih enak rasanya, tetapi kurang harum daripada minyak segar. Setelah tahun pertama, minyak zaitun lebih cocok dimasak daripada disajikan mentah.
Rasa minyak zaitun dipengaruhi oleh varietas yang digunakan untuk menghasilkan minyak dan pada saat ketika zaitun dipanen dan digiling (buah zaitun yang kurang matang memberikan rasa yang lebih pahit dan pedas - riper zaitun memberikan sensasi yang lebih manis dalam minyak).
Kegunaan dalam Agama
Kekristenan
Gereja Katolik Roma, Ortodoks, dan Anglikan menggunakan minyak zaitun untuk Oil of Catechumens (digunakan untuk memberkati dan memperkuat mereka yang mempersiapkan Baptisan) dan Oil of the Sick (digunakan untuk menganugerahkan Sakramen Pengurapan Orang Sakit atau Ketertiban). Minyak zaitun dicampur dengan agen pewangi seperti balsam disucikan oleh para uskup sebagai Krisis Suci, yang digunakan untuk menganugerahkan sakramen Penguatan (sebagai simbol penguatan Roh Kudus), dalam ritus Pembaptisan dan penahbisan para imam dan uskup, dalam penahbisan altar dan gereja, dan, secara tradisional, dalam urapan raja pada penobatan mereka.
Orang-orang Kristen Ortodoks Timur masih menggunakan lampu-lampu minyak di gereja-gereja mereka, rumah-rumah doa, dan di pemakaman. Lampu vigil terdiri dari gelas nazar yang berisi setengah inci air dan mengisi sisanya dengan minyak zaitun. Gelas memiliki pegangan logam yang menggantung dari braket di dinding atau duduk di atas meja. Sebuah gabus mengapung dengan sumbu yang mengapung di atas minyak. Untuk memadamkan api, pelampung ditekan dengan hati-hati ke dalam minyak. Lampu minyak darurat dapat dengan mudah dibuat dengan merendam bola kapas dalam minyak zaitun dan membentuknya menjadi puncak. Puncaknya dinyalakan lalu dibakar sampai semua minyak habis, lalu sisa kapasnya habis. Minyak zaitun adalah persembahan biasa bagi gereja-gereja dan kuburan.
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menggunakan minyak zaitun yang telah diberkati oleh imamat. Minyak yang disucikan ini digunakan untuk mengurapi orang sakit.
Yahudi
Dalam ketaatan orang Yahudi, minyak zaitun adalah satu-satunya bahan bakar yang diizinkan untuk digunakan dalam menorah tujuh cabang dalam layanan Mishkan selama Eksodus dari suku-suku Israel dari Mesir, dan kemudian di Bait Suci permanen di Yerusalem. Itu diperoleh dengan hanya menggunakan tetes pertama dari buah zaitun yang diperas dan disucikan untuk digunakan hanya di Bait Suci oleh para imam dan disimpan dalam wadah khusus. Meskipun lilin dapat digunakan untuk menerangi hanukkiah, wadah minyak lebih disukai, untuk meniru menorah asli. Penggunaan lain minyak dalam agama Yahudi adalah untuk mengurapi raja-raja Kerajaan Israel, yang berasal dari Raja Daud. Tzidkiyahu adalah raja Israel terakhir yang diurapi.
Kekristenan
Gereja Katolik Roma, Ortodoks, dan Anglikan menggunakan minyak zaitun untuk Oil of Catechumens (digunakan untuk memberkati dan memperkuat mereka yang mempersiapkan Baptisan) dan Oil of the Sick (digunakan untuk menganugerahkan Sakramen Pengurapan Orang Sakit atau Ketertiban). Minyak zaitun dicampur dengan agen pewangi seperti balsam disucikan oleh para uskup sebagai Krisis Suci, yang digunakan untuk menganugerahkan sakramen Penguatan (sebagai simbol penguatan Roh Kudus), dalam ritus Pembaptisan dan penahbisan para imam dan uskup, dalam penahbisan altar dan gereja, dan, secara tradisional, dalam urapan raja pada penobatan mereka.
Orang-orang Kristen Ortodoks Timur masih menggunakan lampu-lampu minyak di gereja-gereja mereka, rumah-rumah doa, dan di pemakaman. Lampu vigil terdiri dari gelas nazar yang berisi setengah inci air dan mengisi sisanya dengan minyak zaitun. Gelas memiliki pegangan logam yang menggantung dari braket di dinding atau duduk di atas meja. Sebuah gabus mengapung dengan sumbu yang mengapung di atas minyak. Untuk memadamkan api, pelampung ditekan dengan hati-hati ke dalam minyak. Lampu minyak darurat dapat dengan mudah dibuat dengan merendam bola kapas dalam minyak zaitun dan membentuknya menjadi puncak. Puncaknya dinyalakan lalu dibakar sampai semua minyak habis, lalu sisa kapasnya habis. Minyak zaitun adalah persembahan biasa bagi gereja-gereja dan kuburan.
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menggunakan minyak zaitun yang telah diberkati oleh imamat. Minyak yang disucikan ini digunakan untuk mengurapi orang sakit.
Yahudi
Dalam ketaatan orang Yahudi, minyak zaitun adalah satu-satunya bahan bakar yang diizinkan untuk digunakan dalam menorah tujuh cabang dalam layanan Mishkan selama Eksodus dari suku-suku Israel dari Mesir, dan kemudian di Bait Suci permanen di Yerusalem. Itu diperoleh dengan hanya menggunakan tetes pertama dari buah zaitun yang diperas dan disucikan untuk digunakan hanya di Bait Suci oleh para imam dan disimpan dalam wadah khusus. Meskipun lilin dapat digunakan untuk menerangi hanukkiah, wadah minyak lebih disukai, untuk meniru menorah asli. Penggunaan lain minyak dalam agama Yahudi adalah untuk mengurapi raja-raja Kerajaan Israel, yang berasal dari Raja Daud. Tzidkiyahu adalah raja Israel terakhir yang diurapi.
Perawatan Kulit
Minyak zaitun memiliki sejarah panjang digunakan sebagai obat rumah untuk perawatan kulit. Orang Mesir menggunakannya bersama lilin lebah sebagai pembersih, pelembab, dan agen antibakteri sejak zaman fir'aun. Di Yunani kuno, minyak zaitun digunakan selama pijat, untuk mencegah cedera olahraga dan meredakan kelelahan otot. Pada tahun 2000, Jepang adalah importir minyak zaitun terbesar di Asia (13.000 ton per tahun) karena konsumen di sana percaya bahwa konsumsi minyak zaitun dan minyak zaitun baik untuk kulit dan kesehatan.
Minyak zaitun populer untuk digunakan dalam memijat bayi dan balita, tetapi bukti ilmiah tentang kemanjurannya beragam. Salah satu analisis minyak zaitun dibandingkan minyak mineral menemukan bahwa, ketika digunakan untuk pijat bayi, minyak zaitun dapat dianggap sebagai alternatif yang aman untuk minyak kelapa, minyak biji anggur dan fraksinasi. Hal ini berlaku terutama ketika dicampur dengan minyak yang lebih ringan seperti bunga matahari, yang "akan memiliki efek lebih lanjut dalam mengurangi kadar asam lemak bebas yang sudah ada dalam minyak zaitun". Percobaan lain menyatakan bahwa minyak zaitun menurunkan risiko dermatitis untuk bayi di semua tahap kehamilan bila dibandingkan dengan krim emolien. Namun, penelitian lain pada orang dewasa menemukan bahwa pengobatan topikal dengan minyak zaitun "secara signifikan merusak penghalang kulit" jika dibandingkan dengan minyak bunga matahari, dan itu dapat membuat dermatitis atopik yang ada menjadi lebih buruk. Para peneliti menyimpulkan bahwa karena hasil negatif pada orang dewasa, mereka tidak merekomendasikan penggunaan minyak zaitun untuk perawatan kulit kering dan pijat bayi.
Menerapkan minyak zaitun ke kulit tidak membantu mencegah atau mengurangi stretch mark.
Hal Lain
Minyak zaitun juga merupakan pelumas alami dan aman, dan dapat digunakan untuk melumasi mesin dapur (penggiling, blender, peralatan masak, dll.). Ini juga dapat digunakan untuk penerangan (lampu minyak) atau sebagai dasar untuk sabun dan deterjen. Beberapa kosmetik juga menggunakan minyak zaitun sebagai dasarnya. Minyak zaitun dapat digunakan dalam pembuatan sabun, seperti minyak lampu, pelumas, atau sebagai pengganti minyak mesin. Minyak zaitun juga telah digunakan baik sebagai pelarut dan ligan dalam sintesis titik kuantum kadmium selenide.
Minyak zaitun juga merupakan pelumas alami dan aman, dan dapat digunakan untuk melumasi mesin dapur (penggiling, blender, peralatan masak, dll.). Ini juga dapat digunakan untuk penerangan (lampu minyak) atau sebagai dasar untuk sabun dan deterjen. Beberapa kosmetik juga menggunakan minyak zaitun sebagai dasarnya. Minyak zaitun dapat digunakan dalam pembuatan sabun, seperti minyak lampu, pelumas, atau sebagai pengganti minyak mesin. Minyak zaitun juga telah digunakan baik sebagai pelarut dan ligan dalam sintesis titik kuantum kadmium selenide.
Parsley atau taman peterseli (Petroselinum crispum) adalah spesies tanaman berbunga di keluarga Apiaceae, asli daerah Mediterania tengah (Italia selatan, Yunani, Portugal, Spanyol, Malta, Maroko, Aljazair, dan Tunisia), dinaturalisasi di tempat lain di Eropa, dan secara luas dibudidayakan sebagai ramuan, rempah-rempah, dan sayuran.
Kata "peterseli" adalah penggabungan petersilie Inggris Kuno (yang identik dengan kata Jerman kontemporer untuk peterseli: Petersilie) dan peresil Perancis Kuno, keduanya berasal dari bahasa Latin Medieval petrosilium, dari bahasa Latin petroselinum, yang merupakan bahasa latin dari Yunani πετροσέλινον (petroselinon), "batu-seledri", dari πέτρα (petra), "batu, batu", + σέλινον (selinon), "seledri". Yunani Mycenaean se-ri-no, dalam Linear B, adalah bentuk paling awal dari kata selinon.
Kata "peterseli" adalah penggabungan petersilie Inggris Kuno (yang identik dengan kata Jerman kontemporer untuk peterseli: Petersilie) dan peresil Perancis Kuno, keduanya berasal dari bahasa Latin Medieval petrosilium, dari bahasa Latin petroselinum, yang merupakan bahasa latin dari Yunani πετροσέλινον (petroselinon), "batu-seledri", dari πέτρα (petra), "batu, batu", + σέλινον (selinon), "seledri". Yunani Mycenaean se-ri-no, dalam Linear B, adalah bentuk paling awal dari kata selinon.
Characteristic of Parsley
Taman Peterseli adalah tanaman hijau cerah, dua tahunan di iklim sedang, atau tanaman tahunan di daerah subtropis dan tropis. Di mana ia tumbuh sebagai dua tahunan, di tahun pertama, ia membentuk mawar daun tripinnate 10-25 cm panjang dengan banyak selebaran 1–3 cm, dan akar tunggang yang digunakan sebagai toko makanan selama musim dingin. Pada tahun kedua, tumbuh batang berbunga hingga 75 cm (30 in) tinggi dengan daun sparser dan diameter datar berdiameter 3–10 cm dengan banyak diameter 2 mm berwarna kuning hingga bunga hijau kekuning-kuningan. Bijinya bulat telur, panjang 2-3 mm, dengan sisa-sisa gaya menonjol di puncak. Salah satu senyawa dari minyak esensial adalah apiol. Tanaman biasanya mati setelah pematangan biji.
Nutrition of Parsley
Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
| |
151 kJ (36 kcal)
| |
6.33 g
| |
0.85 g
| |
3.3 g
| |
0.79 g
| |
2.97 g
| |
Quantity
%DV†
| |
53%
421 μg
47%
5054 μg
5561 μg
| |
7%
0.086 mg
| |
8%
0.09 mg
| |
9%
1.313 mg
| |
8%
0.4 mg
| |
7%
0.09 mg
| |
38%
152 μg
| |
160%
133 mg
| |
5%
0.75 mg
| |
1562%
1640 μg
| |
Quantity
%DV†
| |
14%
138 mg
| |
48%
6.2 mg
| |
14%
50 mg
| |
8%
0.16 mg
| |
8%
58 mg
| |
12%
554 mg
| |
4%
56 mg
| |
11%
1.07 mg
| |
| |
†Percentages are roughly approximated usingUS recommendations for adults.
Source: USDA Nutrient Database |
History of Parsley
Dalam mitologi, peterseli diyakini berasal dari pahlawan Yunani, Archemorous, pelopor kematian. Menurut legenda, tanaman pertama tumbuh di darah Archemorus. Mitos ini menyebabkan orang-orang Yunani kuno menganggap parsley itu suci dan juga jahat. Prajurit memberi makan daun peterseli ke kuda mereka untuk memberi mereka kekuatan. Orang-orang Yunani menempatkannya pada memenangkan atlet dan juga di makam orang mati. Ungkapan De'eis thai selinon, "hanya membutuhkan peterseli," adalah ekspresi eufemik yang setara dengan "satu kaki di kuburan." Sepanjang waktu peterseli diyakini memiliki banyak kegunaan yang tidak biasa dan ajaib. Misalnya, pernah dipercaya bahwa ramuan ini jahat dan jika Anda jatuh cinta, Anda tidak boleh memotong peterseli, atau itu akan memotong dan merusak cinta Anda.
Peterseli awalnya varietas dengan daun datar, tetapi ketika berbagai keriting-daun ditemukan dan mulai mendapatkan popularitas, peterseli mulai digunakan lebih sering.
Peterseli awalnya varietas dengan daun datar, tetapi ketika berbagai keriting-daun ditemukan dan mulai mendapatkan popularitas, peterseli mulai digunakan lebih sering.
Function of Parsley
- Sebagai bahan campuran pada masakan
- Baik untuk kesehatan mata
- Menjaga daya tahan tubuh
- Baik untuk kesehatan dan kekuatan tulang
- Menjaga kondisi jantung
- Anti kanker
- Baik untuk kesehatan pencernaan
- Mencegah gangguan dan penyakit yang muncul pada ginjal
- Sebagai antioksidan
- Mencegah anemia
- Membantu produksi eritrosit
- Baik untuk kesehatan ibu hamil
- Membantu perkembangan jaringan tubuh
- Baik untuk kesehatan dan perkembangan pada bayi
- Mencegah kerusakan otak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar