Ingredients
History :
Bawang putih telah lama menjadi bagian kehidupan maysarakat di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awalnya pemanfaatan bawang putih di perkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang lalu ( 3000 SM ). Dari Asia Tengah kemudian menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga bagi bangsa Indonesia bawang putih merupakan introduksi ( santoso, 2000 ).
Nutrient Content :
Jumlah per 100 g
Kalori 148
Jumlah Lemak 0,5 g
Lemak Jenuh 0,1 g
Lemak Tak jenuh Ganda 0,2 g
Lemak Tak Jenuh Tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 17 mg
Kalium 401 mg
Jumlah Karbohidrat 33 g
Serat Pangan 2,1 g
Gula 1 g
Protein 6 g
Vitamin A 9 lU Vitamin C 31,2 mg
Kalsium 181 mg Zat Besi 1,7 mg
Vitamin D 0 lU Vitamin B6 1,2 mg
Vitamin B12 0 ug Magnesium 25 mg
Function :
Menurunkan resiko kanker. Bawang putih mentah kaya akan kandungan senyawa sulfur bioaktif.
Menurunkan kadar kolesterol.
Mencegah tekanan darah tinggi dan mengendalikan hipertensi
Mencegah panyakit jantung
Meredakan infeksi, radang, dan pilek
Mengatasi rambut rontok
Menjaga kesehatan otak
Characteristics :
Karakteristik Bawang Putih
Karakteristik Bawang putih atau bawang putih memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut ini :
Tanaman Bawang ini berdiri tegak Kira-kira 30-60 cm .
Berakar Serabut.
Ber umbi atau ber siung besar dan putih .
Umbinya berlapis kulit seperti Ketas.
Memiliki Aroma yang menyengat.
Berbunga Warna merah jambu,warna Ping dan ada juga yang Putih.
Hidup di daerah pegunungan yang banyak sinar matahari nya.
Batang bawang putih terlihat semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun warna hijau,
Daun tanaman bawang panjang seperti rumput gajah.
Sumber : http://www.bawangbawangan.com/2017/03/karakteristik-dan-manfaat-bawang-putih.html#ixzz56bYTD6FA
2.)Salt / Garam
History Of ingredients :
Menurut sejarah, garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China pada 6000 tahun sebelum masehi. Dimana warga setempat memanen garam saat danau tersebut mengering saat musim kemarau. Dan hingga saat itu China menjadi negara yang sering melakukan perdagangan garam di dunia. Tetapi, hingga 800 tahun sebelum masehi tidak ada yang dapat menuliskan secara jelas bagaimana proses pembuatan garam. Proses pembuatan garam pertama kali ditulis pada zaman Kerajaan Romawi.
Nutrient Content :
Ukuran Porsi: 1 sdt. per porsi
Kilojoule. 0 kj
Kalori. 0 kkal. Lemak. 0 g Lemak Jenuh. 0 g
Lemak tak Jenuh Ganda. 0 g
Lemak tak Jenuh Tunggal. 0 g
Kolesterol. 0 mg
Protein. 0 g
Karbohidrat. 0 g
Serat. 0 g
Gula. 0 g
Sodium. 2325 mg
Kalium. 0 mg
Function of ingredients :
Garam memiliki kandungan utama iodium untuk mencegah berbagai penyakit seperti gondok. Selain itu, garam juga mengandung natrium, magnesium, seng, dan mineral-mineral lainnya. Garam sangat bagus untuk pencegahan penyakit gondok terutama untuk anak-anak di bawah umur.Dalam olahan masakan, garam memegang peranan terpenting dalam kunci cita rasa masakan. Hampir semua masakan menggunakan garam sebagai penguat rasa dan pemberi rasa asin serta gurih. Garam juga berfungsi sebagai pencegah tumbuhnya bakteri di masakan sehingga garam sering digunakan sebagai sarana pembuatan bahan makanan kering misalnya ikan asin. Garam juga berfungsi sebagai penghilang aroma amis dari ikan, ayam, dan sebagainya.
Characteristic of ingredients :
Natrium klorida tidak mengubah warna lakmus merah menjadi biru atau lakmus biru menjadi merah berarti larutannya bersifat netral. Di laboratorium garam dapur dapat dibuat dari reaksi antara asam dan basa. Reaksi pembentukan garam dari asam dan basa disebut Penetralana atau reaksi netralisasi Sifat-sifat garam diantaranya sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa asin
2. Dapat menghantarkan arus listrik
3. Tidak mengubah warna kertas lakmus. merah maupun biru
4. Memiliki pH netral sekitar 7
5. Terbentuk dari sisa asam dengan sisa basa
6. Senyawa yang terdiri dari unsur logam. dan non logam, misalnya NaCI dimana natrium (Na) termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam
Lada Hitam atau blackpaper adalah sejenis rempah yang sudah sangat terkenal sejak beberapa tahun yang lampau. Tanaman ini berkembang subur di negara tropis dan lembab. Tanaman ini banyak dijumpai di China dan Asia Tenggara. Jika dilihat tanaman Lada Hitam ini memiliki warna buah merah gelap, sehingga pada saat digerus buah Lada Hitam ini akan menjadi gelap. Jika Anda menjumpai tanaman Lada Hitam, langsung saja lihat buahnya yang berupa biji panjang menjulur ke bawah, kemudian pastikan apakah buah tersebut sudah matang atau belum. Lada Hitam merupakan rempah yang sangat penting. Dari sejak dahulu, Lada Hitam merupakan salah satu jenis pangan yang ramai diperdagangkan.
1. Klasifikasi Lada Hitam
Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi tanaman lada adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper nigrum L.
2. Sejarah Tanaman Lada
Tanaman lada ditemukan pertama kali di daerah Western Ghast, India. Tanaman lada ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan Assam (India) dan utara Burma. Tanaman ini kemudian mulai dibudidayakan dan menjadi barang berharga ketika mulai diintroduksi ke Eropa dan dikenal oleh bangsa Yunani dan Romawi kuno. Seorang filsafat Yunani bernama 8Theophratus 272-278 B.C) yang dikenal sebagai Bapak Botanimenyebutkan dua tipe lada yang digunakan di Yunani dan Romawi yaitu black pepper (lada hitam), Piper nigrum dan long pepper (lada panjang), Piper longum. Lada kemudian menyebar dari Malabar (India) ke daerahdaerah Eropa dan Asia termasuk Indonesia. Lada kemungkinan masuk ke
Indonesia dibawa oleh masyarakat Hindu ke daerah Jawa antara 100 B.C
dan 600 A.D (Purseglove et al., 1981).
Sentra produksi lada di Indonesia adalah daerah Lampung, Sumatera
Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung. Kedua daerah ini memproduksi
kurang lebih 90% dari produksi lada di Indonesia. Daerah penghasil lada
lainnya yaitu Bengkulu, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan (Mustika,
1990).Sumber: digilib.unila.ac.id/1960/7/BAB%20II.pdf
3. Kandungan Gizi Lada Hitam
Informasi Gizi
per 1 sdm
Energi
17 kkal
Lemak
0,22 g
Lemak Jenuh
0,096 g
Lemak tak Jenuh Ganda
0,069g
Lemak tak Jenuh Tunggal
0,051g
Kolesterol
0 mg
Protein
0,72 g
Karbohidrat
4,41 g
Serat
1,7 g
Gula
0,04 g
Sodium
1 mg
Kalium
92 mg
Kalsium
31 mg
LADA HITAM (PIPER NIGRUM L.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar