1. Chowder
Chowder seperti yang diketahui saat ini berawal sebagai shipboard, dan 
dikentalkan dengan menggunakan hardtack . Chowder dibawa ke Amerika 
utara Oleh imigran dari Inggris dan Perancis dan pelaut lebih dari 250 
tahun yang lalu dan menjadi populer sebagai hidangan lezat, dan sekarang
 menjadi hidangan banyak digunakan karena merupakan menu yang sederhana.
  
Pada tahun 1890, di majalah American Notes and Queries , dikatakan bahwa
 hidangan itu berasal dari Prancis. Di antara pemukim Prancis di Kanada,
 itu adalah kebiasaan untuk menaburkan kerang dan ikan yang diletakkan 
di hidangan dengan bacon, biskuit laut, dan bahan lainnya dalam ember 
yang disebut "chaudière", dan hal itu kemudian ditemukan. Kemudian 
penduduk asli Amerika mengadopsinya sebagai "chawder", yang kemudian 
Kenal sebagai "chowder" oleh orang Yankee .  
Di Amerika Serikat, pembuatan chowder awal dilacak ke New England . Itu 
adalah semangkuk sup krim yang mendidih oleh sisi laut yang disediakan 
dalam bentuk dasarnya "rezeki tubuh dan pikiran - penanda perapian dan 
rumah, komunitas, keluarga dan budaya". Ini adalah makanan yang 
berkembang di sepanjang garis pantai pesisir New England sebagai 
"congerie" hal-hal sederhana, sangat mendasar dan dimasak dengan 
sederhana. Ini adalah sajian garam dan lada sederhana, kentang dan 
bawang, daging babi dan ikan, krim dan biskuit keras, dan bukan hidangan
 elang yang canggih. Kesederhanaannya membuatnya menarik dan menjadi 
hidangan daerah New Englander, dan resep favorit mereka adalah "chowder 
master". “Secara simbolis, secara fungsional, secara mnemonik atau 
dinamis" chowder telah menjadi sarana yang ampuh bagi New England untuk 
mendefinisikan diri mereka sebagai sebuah komunitas, sebuah komunitas 
kaya dengan masa lalu dan nilai yang dalam yang membedakan wilayah 
mereka dari yang lainnya. Hidangan telah dibuat di sana untuk waktu yang
 lama dan menyerap budaya masyarakat.  Etta M. Madden dan Martha L. 
Finch mengamati bahwa chowder menyediakan "kenangan mendalam yang 
memberikan perasaan keakraban, kenyamanan dan kontinuitas". 
Resep yang diformulasikan dan diterbitkan pada tahun 1894 oleh Charles 
Ranhofer , koki restoran Delmonico yang terkenal , disebut "Chowder de 
Lucines" dan diberi bahan daging babi, kerang, kentang (diiris sampai 
ukuran enam belas inci), bawang merah, peterseli, tomat , kerupuk yang 
dihias oleh thyme, garam dan merica.  Orang lain di keluarga yang sama, 
yang sangat berbeda dengan sup krim kerang New England, adalah: "Gaya 
Pasar Fulton", diperkenalkan pada tahun 1904 dan terbuat dari kerang, 
tomat, allspice , cengkeh , paprika merah, dan saus workester ; "Sayuran
 Clam Chowder" diperkenalkan pada tahun 1929 dan terbuat dari kerang, 
bawang cincang, wortel potong dadu, tomat rebus, dan thyme "New York 
Clam Chowder"; dan "Manhattan Clam Chowder", sebuah entri akhir setelah 
1930. 
2. Bolognaise
Saus bolognese (Italia: ragu alla Bolognese, bahasa Prancis: bolognaise 
sauce) adalah saus daging untuk pasta yang berasal dari Bologna, Italia.
 Ini secara tradisional digunakan untuk menghias 'tagliatelle' dan 
merupakan salah satu dari dua saus yang digunakan untuk menyediakan 
"alla Bolognese Lasagna". Saus Bolognese kadang-kadang dianggap saus 
tomat, namun banyak resep hanya mengandung sedikit tomat konsentrat.
Saus mulai di abad ke-5. Resep tradisional, yang terdaftar pada tahun 
1982 oleh delegasi Bolognese dari Accademia Italiana della Cucina, 
pembatasan daging sapi steak, pancake, bawang merah, wortel, seledri, 
pasta tomat, sup daging, anggur merah kering tidak menggelegak), susu, 
garam dan merica secukupnya. Namun, perubahan yang menggunakan produk 
regional lainnya ada bahkan dalam tradisi Bolognese. Hati ayam dapat 
ditambahkan bersamaan dengan daging sapi atau betis untuk acara-acara 
khusus, dan hari ini menggunakan banyak mentega dan minyak zaitun untuk 
memasak soffritto. Jamur Prosciutto, mortadella, atau jamur babi dapat 
ditambahkan ke keraguan untuk lebih meningkatkan sausnya. Menurut Naswip
 Hazan dalam "The Italian Classic Cookbook",
Orang-orang Bologna tradisional menjadi terkenal dengan pembuatan 
tagliatelle (tagliatelle alla Bolognese) dan lasagna hijau tradisional 
mereka. Perlu dicatat bahwa orang Italia tidak menganggap Bolognese ragu
 tentang spaghetti. Pasta yang lebih besar adalah menahan saus yang 
berat dan lebih baik. Di Italia, pasta diaduk ke dalam saus untuk 
mengumpulkan bumbu, bukan dihias dengan selera tinggi, seperti biasanya 
dibuat di tempat lain. 
3. Custard
Campuran susu dan telur yang dikentalkan oleh panas, telah lama menjadi 
bagian masakan Eropa, setidaknya sejak zaman Romawi Kuno. Kue yang 
dipanggang di kue kering ( custard tart ) sangat populer di Abad 
pertengahan , dan merupakan asal kata 'custard' bahasa Inggris: istilah 
Prancis ' croustade ' awalnya mengacu pada kerak seekor pelacur,  dan 
berasal dari kata Italia Crostata , dan akhirnya crustāre Latin .  
Contohnya termasuk Crustardes of flessh dan Crustade , dalam koleksi 
bahasa Inggris abad ke 14 Forme of curry . Resep ini termasuk bahan 
padat seperti daging, ikan, dan buah yang terikat oleh custard.  Stirred
 custard yang dimasak dalam pot juga ditemukan dengan nama Creme Boylede
 dan Creme direbus .  
Di zaman modern, nama 'custard' kadang-kadang diterapkan pada sediaan kanji pati seperti bubuk blancmange dan Bird's custard.
4. Brioche
Tidak dipungkiri Perancis memiliki sejarah panjang dalam perkembangan 
Pastry maupun roti dunia. Bila ditilik lebih dalam, perkembangan pastry 
atupun roti di Perancis tidak terlepas dari kejelian masyarakat mereka 
dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya, baik itu sumber daya manusia 
ataupun alam.
Brioche bisa menjadi salah satu bukti yang menguatkan pendapat tersebut.
 Philippe Biedermann, Pastry Chef kelahiran Haguenau, Prancis ini 
mengungkapkan bahwa cikal bakal lahirnya Brioche berawal dari Normandy, 
yang terletak di bagian utara Prancis. “Brioche sudah ada sejak tahun 
1600-an, yaitu awalnya dari daerah Normandy. Di daerah tersebut memang 
sejak dulu terkenal akan produksi butter-nya, dimana butter itu juga 
yang menjadi bahan utama dalam membuat brioche” ujar Executive Pastry 
Chef, Sari Pan Pacific, Jakarta ini.
Butter untuk brioche adalah keharusan. Butter tidak bisa digantikan 
dengan margarin karena teksturnya pasti akan berbeda. Untuk mengimbangi 
penggunaan butter yang tinggi, kuning telur yang dipakai pun lebih 
banyak juga dari roti atau pastry biasanya. Kuning telur ini berperan 
untuk mengurangi kepadatan brioche akibat penggunaan butter yang tinggi.
“Tidak ada standar baku untuk perbandingan antara butter dan telur. Jadi
 ada yang banyak kuning telurnya tapi dikurangi butternya. Ada yang 
menggunakan butter yang banyak dan dikurangi kuning telurnya. Intinya 
jika menggunakan kuning telur yang banyak, butter harus dikurangi,” ujar
 Chef yang sudah sekitar 9 tahun tinggal di Indonesia ini.
5. Nasi
Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus 
(dan ditanak). Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. 
Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih
 lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air 
berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur.
Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis 
beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras 
yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan 
menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan 
amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang 
cenderung lebih transparan dan lengket. ketan, yang patinya hanya 
mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, 
memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi 
mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket 
daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya 
sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% 
akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah 
terpisah-pisah).
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber 
karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok 
biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga 
melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama 
bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi 
kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi 
masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.
6. Plecing kangkung
Plecing kangkung adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Lombok.
 Plecing kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam
 keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari Cabbai 
rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk 
limau. sebagai pendamping Ayam taliwang, plecing kangkung biasanya 
disajikan dengan tambahan sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang 
tanah goreng, ataupun urap.
7. Bika Ambon
Bika ambon adalah sejenis panganaan asal Indonesia. Terbuat dari 
bahan-bahan seperti twlhr, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual 
dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya 
seperti durian, keju, dan cokelat. Bika ambon biasanya dapat bertahan 
dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue 
tersebut mulai mengeras.
Menurut penjelasan M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, kue
 bika ambon terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka. 
Selanjutnya dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau 
hingga berongga dan berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu itu. 
Selanjutnya M Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon
 karena pertama sekali dijual dan popular di simpang Jl Ambon-Sei Kera 
Medan.
Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di
 Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 
toko yang menjual kue ini. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih 
dari 1.000 bungkus bika ambon perhari apabila menjelang hari raya. 
Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul dari kebiasaan masyarakat yang 
dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di Jalan Ambon, Medan. 
Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan 
berkembangnya industri makanan ini.
8. Ramen
Ramen (拉麺;ラーメン) adalah masakan mi kuah jepang yang berasal dari China. 
Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (中華そば soba dari 
Tiongkok) atau shina soba (支那そば) karena soba atau o-soba dalam bahasa 
Jepang sering juga berarti mi.
9. Kimchi
Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku puisi Tiongkok 
berjudul sikeyong (hangul:시경 hania:詩經). Pada waktu itu, kimchi disebut 
"Ji" sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae”
Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai belum 
dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis 
dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam 
di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak 
tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa 
pedagang portugis dari jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.
Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal 
Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di 
india pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke
 Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi 
Samudra pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di 
Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang 
Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina 
memdapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur 
perdagangan kapal Sppanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melania dan 
kawasan Mikronesia..
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan 
tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah 
abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai 
bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut 
perkiraan 200 tahun kemudian) Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat 
dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak 
dikenal di Korea sampai abad ke-19.
10. Rendang
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang 
menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah rempah. Masakan ini 
dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan 
santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya 
sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu 
ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang 
dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering 
disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat dijumpai di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan 
ini populer di Indonesia dan negara-negara Asia tenggara lainnya, 
seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah 
asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan 
perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan Masakan tradisional 
Minangkabau, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak
 serta pilihan dan penggunaan bumbu yang berbeda.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki 
peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan 
Terlezat Dunia) versi CNN International.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar