Berawal dari salah satu budaya Mesir, dimana mereka mengolah 
tepung dan pasta air untuk membungkus daging yang dimasak agar dapat 
menyerap cairan. Pastry lalu berkembang di Timur Tengah dan dibawa ke 
Eropa oleh umat Islam di abad ke-7. Pada abad pertengahan, mulai dikenal
 puding dan pie. Baru setelah memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff
 pastry dan flaky pastry. Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook 
magang asal Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir 
masa magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti lezat buatannya 
untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan mempergunakan panduan diet sang 
ayah yang terdiri dari air, tepung dan mentega, Claudius mengolah 
adonan, melipat dan memasukkan mentega ke dalam adonan. Ia lakukan 
berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia 
masukkan adonan tersebut ke dalam loyang. Ternyata, pengolahan adonan 
tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan. Jika diartikan menurut
 bahasa, pastry memiliki arti kue kering yang berlapis-lapis dan 
berongga-rongga. Namun, dalam dunia perhotelan pastry digunakan sebagai 
nama salah satu bagian yang memproduksi makanan penutup (dessert) yang 
masuk ke dalam katagori food & beverage. Pengertian pastry menurut 
Pengolahan kue dan roti dalam Sudewi dan Patriasih (2005) : “Pastry 
ialah adonan yang berlapis-lapis dengan mentega atau lemak agar 
memperoleh hasil berlapisan atau berlembaran”. Gisslen (1994 : 151) 
berpendapat bahwa : “adonan lembaran ialah adonan pastry yang digiling, 
dilipat dan dilapisi dengan mentega atau lemak agar memperoleh hasil 
berlapis, mengeripik karena sewaktu dalam pembakaran telah terjadi 
peragian dan pengembangan pada adonan tersebut oleh adanya panas, uap 
air dan mentega yang menguap”. Bahan-bahan yang digunakan dalam 
pembuatan produk pastry sama dengan bahan dalam pembuatan roti, tetapi 
lemak yang digunakan ialah butter corsvet/lemak pelapis (roll-in fat) 
merupakan margarin khusus untuk menghasilkan adonan yang biasa dilipat, 
seperti puff pastry dan danish pastry. Pastry adalah salah satu produk 
bakery bertekstur kering dan berlapis-lapis yang terbuat dari adonan 
yang dilapisi dengan lemak padat sehingga didapatkan banyak lapisan 
adonan dan lemak (Stevens, 1995). Lapisan tersebut dibuat oleh pelapisan
 adonan pastry yang berulang-ulang (tepung, lemak, air, dan garam) dan 
lemak atau lemak padat lainnya untuk membentuk sebuah adonan 
berlapis-lapis. Ketika adonan tersebut dipanggang dalam oven panas, 
kelembapan dalam lapisan adonan menghasilkan uap dan udara terperangkap 
bertambah dan akan berpisah menjadi ratusan lapisan dan lapisan tipis 
pastry yang terangkat saat menguap ketika uap menyebar dalam oven, uap 
tersebut tertinggal dan memisahkan tiap-tiap lapis. Seperti halnya pada 
pembuatan bread, pembuatan pastry juga sangat memerlukan peran dari 
pembentukan gluten. Gluten berperan penting untuk memberikan kekuatan 
pada lapisan. Menurut Hawkins (2004), seperti pada produk bakery 
lainnya, tepung yang digunakan dalam pembuatan pastrymembantu memberikan
 struktur pada pastry. Kandungan protein pada tepung terigu sebaiknya ± 
10%. Sebagian besar pembuat pastry menggunakan tepung dengan kualitas 
yang sama dengan tepung yang digunakan untuk membuat roti (dengan 
kandungan protein berkisar 13%). Namun, puff pastry tidak memerlukan 
proses peragian seperti pada pembuatan bread. Pastry pada umumnya lebih 
disukai jika teksturnya lembut tetapi tidak mudah patah ketika 
dihidangkan, berlapis-lapis, sedikit kering, rata-rata berwarna cokelat 
muda, dan memiliki aroma yang menyenangkan. Tujuan utama dari 
penggilingan dan pelipatan adalah membentuk struktur lapisan adonan dan 
lemak yang menyatu. Jika memungkinkan untuk menghitung lapisan sebelum 
pastry dipanggang maka akan ditemukan ada ratusan lapisan. Pembentukan 
ini diketahui sebagai aerasi dengan pelipatan (Fance, 1964). Pembuatan 
puff pastry tidak mudah dan memerlukan ketrampilan dan ketelatenan. 
Namun, hasil yang diperoleh dari satu adonan dasar dapat diciptakan 
berbagai variasi puff pastry. Ciri khas adonan ini adalah memasukkan 
lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Karakteristik umum 
puff pastry ialah mengembang, memiliki kulit yang renyah, crumb yang 
lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding produk 
bakery yang lain. 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
daily activity ojt #6
Assalamualikum
- 
Roti bakar khas Bandung pengertian dan penjelasan roti bakar : roti bakar adalah kepingan roti yang dibakar agar garing. membakar roti...
 - 
Puff pastry Berawal dari salah satu budaya Mesir, dimana mereka mengolah tepung dan pasta air u...
 - 
1.Thai Beef Salad Salad dari negeri gajah ini memang berbeda dari salad yang lainnya. Dengan paduan paduan pedasnya cabai, gurihnya ke...
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar